Ya, Setelah sebelumnya kita fokus ke pembahasan mengenai hal-hal yang bersifat pengertian awal, sejarah dan definisi psikologi sampai cabang - cabang psikologi. Sekarang kita akan masuk ke pembahasan mengenai " Definisi Manusia ", seperti pembahasan sebelumnya " Definisi Manusia " juga mengalami beberapa proses pembahasan / penelitian oleh para ahli psikologi. Langsung saja kita mulai pembahasan tentang Definisi Manusia :
Manusia Sebagai Makhluk Yang Bereksistensi
Menurut pendapat para filsuf sebelum berlakunya teori sokrates, sampai zaman modern ini bahwa manusia selain merupakan makhluk biologis yang sama dengan makhluk lainnya adalah makhluk yang mempunyai sifat yang khas. maka dalam mempelajari definisi-nya pun kita harus mempunyai sudut pandang yang khusus/khas juga. Jika menurut pandangan psikologi modern adalah kita tidak bisa menjadikan manusia hanya sebagai objek seperti pandangan kaum materialis, dan kita juga tidak bisa mempelajari manusia hanya dari kesadarannya seperti pandangan kaum idealis, karena manusia adalah objek yang sekaligus subjek. Tidak sedikit juga sarjana yang memberi definisi mengenai manusia salah satunya, E. Cassirer menyatakan " manusia sebagai makhluk simbolis ".
Sedangkan menurut faham filsafat eksistensialisme : " manusia adalah eksistensi ". Manusia tidak hanya ada atau berada di dunia ini, tetapi ia secara aktif "meng-ada-kan" dirinya. Manusia tidak lantas pasrah terhadap kodratnya dan secara pasif menerima keadaan-nya, tetapi secara aktif dan sadar menjadikan dirinya sesuatu. Berbeda dengan makhluk hidup lainnya, yang sepenuhnya tergantung pada alam. Kebutuhan yang meneruslah yang menjadikan-nya khas manusiawi dan karena itulah manusia bisa berkarya. Disinilah psikologi berinteraksi dengan ilmu-ilmu lainnya seperti antropologi dan sosiologi.
Manusia Sebagai Makhluk Hidup
Sebelum kita membicarakan sifat-sifat dari manusia yang khas dan lain dari makhluk-makhluk lainnya, kita akan membahas sifat-sifat manusia sebagai makhluk hidup pada umumnya.
- Ikatan - ikatan biologis
Dibandingkan dengan makhluk lain, manusia tidak mempunyai alat - alat untuk bertahan dalam lingkungan-nya secara alamiah. Manusia tidak memiliki bulu yang tebal untuk menahan dingin, tidak memiliki taring yang tajam dan lain-lain. Semua itu menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk hidup yang sangatlah lemah. Menurut teori Darwin, hanya tingkat keerdasan yang tinggilah sebagai bekal manusia untuk bertahan didunia ini.
- Manusia adalah satuan hidup
- Sistem energi yang dinamis
Pertumbuhan Mengikuti Pola Tertentu
Pertumbuhan manusia sejak dalam kandungan inilah yang sudah ditentukan polanya, dan tiap-tiap sel tubuh berkembang sesuai dengan jalur perkembangannya masing-masing. Semua mengarah pada satu tujuan untuk menjadi seorang manusia dengan organ-organ yang tersusun secara harmonis.
Perkembangan Menjadi Manusia
Sedikit pembahasan mengenai pertumbuhan manusia ( proses terbentuknya manusia ). Ketika sel telur dari perempuan dibuahi oleh sperma, dari lelaki menjadikan sel baru yang dinamakan zigot. Dan zigot inilah yang nantinya selama sembilan bulan berikutnya berkembang. Tentunya pertumbuhan ini melewati beberapa tahapan yang masing - masing membutuhkan waktu.
Ketika memasuki minggu kedua pembuahan, akan didapati zigot yang telah memiliki 150 sel yang pada sebelunya hanya 32 sel. Ketika embrio berusia delapan minggu atau awal minggu kesembilan maka ia disebut sebagai fetus. Pada masa ini sudah bisa merespon sentuhan, perkembangan lain adalah organ-organ tubuh dan sel-sel saraf mulai bekerja. Yang akhirnya setelah hidup dirahim selama 38 sampai 40 minggu sang bayi manusia akan lahir.
Pengaruh Proses Pematangan Terhadap Perilaku
Perilaku manusia tidak dapat lepas dari proses pematangan organ-organ tubuh. Contoh : seorang bayi belum bisa duduk atau berdiri jika organ-organ tubuhnya seperti tulang,otot, dll belum cukup kuat.
Sampai disini pembahasan kita kali ini jika ada kekurangan tolong ditambahkan dikolom komentar yang sudah kami sediakan.
Dan jangan lupa baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar