nurbaitillah

Senin, 28 Mei 2012

Contoh masa peralihan remaja


       
         Kita akan kembali membahas masalah remaja, banyak hal yang perlu kita bahas mengenai remaja. Berikut contoh masa peralihan remaja.


  • Tinjauan

          Remaja menghadapi berbagai isu perkembangan. Havighurst menyarankan bahwa dua area penting termasuk pekerjaan dan hubungan. Levinson berfokus pada perubahan hubungan dan pada eksplorasi, sementara Erikson mengomentari keintiman dan komitmen untuk tujuan. Super (1963) menunjukkan bahwa eksplorasi dan mengkristal pilihan pekerjaan yang penting bagi remaja yang lebih tua dan dewasa muda. Apa yang tampak jelas adalah bahwa remaja yang lebih tua dan dewasa muda memasuki transisi dengan tujuan menjadi independen berfungsi dewasa, karena mereka berusaha untuk memenuhi berkembang kebutuhan terkait pribadi dan karir. Perubahan yang cepat dan meningkat di pasar tenaga kerja dan pasca-sekolah menengah kesempatan pendidikan berarti bahwa remaja sekarang dihadapkan dengan tantangan untuk memenuhi kebutuhan mereka pribadi dan karir ketika tidak bisa memberikan kepastian atau rasa kontrol pribadi.


  • Transisi Dari SMA

          Sebuah studi longitudinal dengan Amundson, Borgen, dan Tench (dalam pers) menemukan bahwa orang muda meninggalkan sekolah tinggi tidak siap untuk karir realitas saat ini dan bahwa baik karir dan wilayah pribadi kehidupan mereka berada dalam keadaan perubahan dan ketidakpastian. Pada akhir tahun terakhir mereka sekolah tinggi, orang muda dalam penelitian ini menyatakan optimisme tentang memasuki area karir pilihan mereka dan mereka diharapkan menjadi pekerja yang sukses dalam pekerjaan menantang yang menawarkan kepuasan pribadi. Sekitar setengah responden menunjukkan beberapa kekhawatiran tentang pertemuan pasca-sekolah menengah standar masuk. Sekitar 9 dan 18 bulan setelah lulus, depresi, harga diri, dan kecemasan yang berkorelasi dengan berbagai masalah yang dirasakan, termasuk uang, kurangnya dukungan dari keluarga dan teman, atribusi internal masalah transisi umum, atribusi eksternal karier / kerja kesulitan , dan kurangnya kepuasan kerja.

          Pada akhir penelitian, beberapa anak muda diwawancarai. Mereka diminta mengenai faktor yang membantu atau menghambat transisi pasca-sekolah menengah. Faktor positif termasuk keluarga yang mendukung dan teman-teman, menghasilkan uang, memuaskan kegiatan santai, prestasi pribadi, dan keberhasilan pendidikan. Faktor negatif termasuk masalah hubungan, kebingungan karir, kesulitan keuangan, pengangguran, kurangnya kerja memuaskan, kurangnya pasca sekolah menengah kesempatan pendidikan, dan kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan pasca-sekolah menengah pendidikan.

          Secara perkembangan, anak-anak muda berusaha untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan yang berhubungan dengan karier, yang dalam keadaan fluks dan ketidakpastian. Itu jelas bahwa kurangnya kemajuan di satu daerah bisa memiliki pengaruh negatif di sisi lain (misalnya, ketidakmampuan untuk mendapatkan pasca-sekolah menengah masuk pendidikan atau pekerjaan yang dibayar secara drastis dapat mengubah kemampuan seseorang untuk bergerak dari menjadi remaja tergantung kepada orang dewasa mandiri ).

          Sebuah View Expanded Konseling Karir: Kompetensi Engendering
Penelitian di atas menunjukkan kebutuhan untuk pandangan yang lebih luas dari konseling karir; konseling yang mengakui kebutuhan perkembangan anak muda, pengaruh perubahan sosial dan ekonomi, dan pentingnya mendasarkan strategi intervensi pada kompetensi pribadi dan karir, semua dalam konteks berkurang dan mengubah peluang untuk pilihan. Untuk mengatasi hal ini lebih luas dari masalah, kami telah mempekerjakan model kompetensi dengan delapan bidang utama (Amundson, Borgen & Tench, dalam pers): tujuan, pemecahan masalah, kemampuan komunikasi, pengetahuan teoritis, pengetahuan terapan, kemampuan beradaptasi organisasi, manusia- hubungan keterampilan, dan kepercayaan diri. Kami juga telah mengembangkan beberapa strategi konseling yang memfasilitasi transisi halus:

          Mengembangkan Rencana Berganda. Banyak anak muda meninggalkan sekolah tinggi dengan rencana aksi dan sempit dengan beberapa alternatif. Mereka sangat berharap untuk menjadi sukses dengan rencana dan tidak siap untuk menghadapi hambatan. Mengembangkan fleksibilitas dalam perencanaan karir memerlukan rasa tujuan, keterampilan pemecahan masalah, dan beberapa rencana. Strategi membantu termasuk visualisasi, berpikir lateral, pilihan melakukan penilaian dan pengambilan keputusan dalam konteks ketidakpastian (Gelatt ).

          Self-Advokasi dan Pemasaran. Sebagai orang muda bergerak ke arah pendidikan lanjutan, atau ke pasar tenaga kerja, sangat penting bagi mereka untuk pasar dan advokasi untuk diri mereka sendiri. Dengan kesempatan langka dan birokrasi membingungkan, ada kebutuhan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, kepercayaan diri, kemampuan beradaptasi organisasi, dan efektivitas dalam hubungan manusia. Hal ini memerlukan kegiatan seperti mentoring, praktek peran-bermain, dan dukungan ekonomi, emosional, dan informasi yang sedang berlangsung.

          Mengelola Mengubah Hubungan. Perubahan emosi dan sosial remaja pengalaman dapat menantang anak muda ketika mereka mencoba untuk mengatasi hambatan dalam sistem pendidikan dan pasar tenaga kerja. Teman memberikan dukungan emosional, tapi ini adalah saat ketika pola persahabatan berubah. Orang tua dibutuhkan untuk emosional, material, dan dukungan informasi, tetapi, pada saat yang sama, mereka perlu untuk memungkinkan orang muda ruang yang cukup untuk mengembangkan rasa mereka sendiri identitas. Mengatasi masalah hubungan dapat difasilitasi melalui komunikasi, pelatihan hubungan manusia, dan pemecahan masalah, yang mengaburkan sebagian besar perbedaan tradisional antara karir dan konseling pribadi.

          Memenuhi Kebutuhan Dasar. Kaum muda memiliki kebutuhan yang kuat untuk masyarakat. Kebutuhan sentral lainnya termasuk memiliki rasa arti dalam hidup, keamanan fisik dan emosional, dan struktur dasar dalam hubungan dan hidup. Sebagai orang muda Mover luar sekolah tinggi, banyak dari kebutuhan dasar memerlukan revaluasi. Selain mengubah hubungan, muncul pertanyaan tentang bagaimana untuk membuat hidup, bagaimana merencanakan kegiatan yang berarti, dan bagaimana untuk secara efektif mengelola waktu. Untuk memfasilitasi perubahan ini, kaum muda harus membangun rasa tujuan dan memahami bagaimana mereka memenuhi kebutuhan mereka saat ini dan masa depan. Konselor dapat membantu memperjelas masalah ini. Tanpa jenis bantuan perkembangan, anak muda sering tidak memiliki ketahanan untuk manuver di dalam lingkungan pasar yang semakin kompetitif pendidikan dan tenaga kerja.

          Mengatasi Stres. Masa remaja adalah masa stres yang cukup besar. Sementara banyak stres dengan dapat diminimalkan melalui dukungan, ketekunan, dan pengambilan keputusan dan perencanaan aktif, masih akan ada saat-saat ketika orang muda menemukan dirinya dalam situasi sulit. Mengatasi stres dikaitkan dengan berbagai kompetensi seperti kemampuan beradaptasi organisasi, hubungan manusia, pemecahan masalah, dan kepercayaan diri. Strategi khusus untuk manajemen stres mencakup teknik relaksasi, mengelola 'berbicara sendiri', fokus, dan menggunakan sistem dukungan.
Mengatasi Macet. Kami terkejut pada sejauh mana kaum muda dipengaruhi oleh kerugian pribadi yang beragam. Kerugian ini terlibat kematian dalam keluarga (orang tua biasanya besar) dan pengalaman pemisahan orang tua dan perceraian. Dampak dari kerugian atas peristiwa karir cukup besar, menunjukkan kebutuhan yang nyata bagi pemuda untuk mengembangkan kompetensi dalam menangani kehilangan dan berduka. Konseling dalam domain ini mengaburkan banyak perbedaan tradisional antara daerah pribadi dan karir.

          Bridging Program. Banyak anak muda tidak memiliki "hands-on" pengalaman karena mereka berusaha untuk memasuki dunia kerja. Banyak juga tidak terbiasa dengan, dan takut, pindah ke pasca-sekolah menengah pendidikan. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, konselor perlu mengembangkan pengalaman kerja dan program pendidikan co-op untuk membantu kaum muda memperoleh pengalaman yang diperlukan. Program pendidikan pasca-sekolah menengah masuk juga dapat memainkan peran penting dalam mengurangi kesulitan transisi.
Informasi dan Akses Informasi. Tantangan di era informasi tidak hanya bagaimana mengumpulkan informasi, tetapi bagaimana mengubah informasi menjadi pengetahuan pribadi yang relevan. Kaum muda perlu up-to-date informasi mengenai karier, program pendidikan, dan tren pasar. Mereka juga harus mengembangkan kemampuan untuk menilai relevansi dari informasi. Memperoleh keterampilan ini melibatkan baik teoritis dan pengetahuan terapan. Konseling strategi dalam domain ini termasuk membantu kaum muda mengembangkan penelitian, wawancara, dan kritis analisis keterampilan.
Kesimpulan

Luasnya komponen di atas menunjukkan bahwa :

Konseling karir perlu mencakup rentang yang lebih besar isu. Pribadi dan masalah karir yang saling terkait bagi kaum muda. Cara-cara di mana orang muda membuat beberapa transisi mereka pengalaman sangat mempengaruhi psikologis mereka menjadi baik. Keluarga dan teman-teman membentuk dasar yang kuat untuk mendukung dalam masa transisi.

REFERENSI

          Amundson, NE, Borgen, WA, & Tench, E. "Kepribadian dan kecerdasan dalam pendidikan karir dan konseling bimbingan kejuruan." Dalam DH Saklofske & M. Zeidner. International Handbook of Kepribadian dan Intelijen, New York: Plenum.

Erikson, E. H. Identitas pemuda dan krisis. Jakarta: W. Norton.

Gelatt, H. B. "Positif ketidakpastian: Sebuah keputusan baru membuat kerangka untuk konseling." Jurnal Psikologi Konseling.

Havighurst, R. J. Perkembangan tugas dan pendidikan. New York: David McKay.

Levinson, D. Musim kehidupan seorang pria. New York: Ballantine.

Super, D. E. Pengembangan karir: Esai dalam pengembangan kejuruan. New York: College Entrance Pemeriksaan Dewan.

William Borgen dan Norm Amundson adalah profesor di Departemen Psikologi Konseling.

          ERIC Digests berada dalam domain publik dan dapat bebas direproduksi dan disebarluaskan. Publikasi ini didanai oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat, Kantor Penelitian dan Perbaikan, Kontrak No RR93002004. Pendapat yang dikemukakan dalam laporan ini tidak mencerminkan posisi dari Departemen Pendidikan Amerika Serikat, OERI, atau ERIC / CASS.

Demikian pembahasan kami mengenai contoh masa peralihan remaja. jika ada tambahan atau kekeliruan dalam artikel ini, silakan beri komentar di kotak yang sudah kami sediakan.

baca juga :

Beberapa Hal Penting Yang Perlu Ditanamkan Pada Diri Anak


Selasa, 22 Mei 2012

Beberapa Hal Penting Yang Perlu Ditanamkan Pada Diri Anak



          Berbicara mengenai anak, terkadang sebagai orang tua kita sering lupa akan beberapa hal penting yang perlu ditanamkan pada diri anak agar anak tersebut tidak menjadi pribadi yang tidak baik dalam berperilaku. Tentunya setiap orang tua tidak ingin jika anak mereka kelak menjadi orang yang gagal dalam hal prestasi,tingkah laku,agama,dan lain - lain. Tetapi terkadang kita sebagai orang tua juga sering melupakan beberapa point - point penting dalam mendidik pribadi anak - anak kita. Fakta yang terjadi di era saat ini adalah orang tua sering membiarkan anak - anak mereka mempelajari suatu hal yang benar - benar ingin mereka ketahui tanpa ada pendampingan / pengawasan dari orang tua mereka. Dan yang membuat saya prihatin dan mempunyai ide untuk membuat artikel ini adalah apa yang saya lihat disekitar lingkungan saya, para orang tua membiarkan anaknya bermain apapun yang mereka suka tanpa ada pengawasan, dan kalaupun ada pengawasan mereka hanya berteriak dari jauh jika anak tersebut di rasa salah tanpa ada tindak lanjut untuk menasehati. Dan hal itu yang membentuk pola pikir seorang anak bahwa " apa yang saya lakukan bukanlah sebuah kesalahan yang besar, dan saya tidak akan mendapatkan sanksi jika saya lakukan hal itu lagi ".

Contoh kasus : seorang anak yang sedang bermain dengan teman sebayanya, tiba - tiba memukul temannya karena temannya tidak mau memberi apa yang ingin dipinjamnya, dan ketika orang tua dari anak itu mengetahui jika anaknya memukul temannya, orang tua tersebut hanya berkata dari jauh " hey nak, jangan memukul ". Dan apa yang akan terjadi pada anak saat dia mulai bertambah umur? anak terebut mempunyai kemungkinan besar akan menjadi anak yang suka memaksakan kehendaknya terhadap teman - temannya, bahkan bisa saja si anak menjadi suka memalak temannya dan jika tidak berhasil dia akan memukul temannya tersebut.


          Hal diatas terjadi karena si anak merasa jika memukul bukanlah hal yang bisa membuat dia kena marah atau nasehat dari orang tuanya. Sungguh hal yang tidak pernah kita duga sebelumnya bukan? ya terkadang kita melupakan hal - hal demikian dan menganggap dengan bertambahnya umur anak, maka anak tersebut akan mengerti mana yang baik dan mana yang tidak baik. Tapi sebenarnya itu bukan sebuah kemungkinan besar dalam pertumbuhan pribadi si anak.

          Nampaknya kita sebagai orang tua harus belajar lebih banyak tentang beberapa hal yang perlu di tanamkan pada diri anak, kita tidak bisa begitu saja membiarkan anak kita menjadi pribadi yang gagal dalam segala hal, apa lagi dengan menyalahkannya dikemudian hari ketika sang anak sudah menjadi pribadi yang gagal. Karena tidak dapat di pungkiri lagi bahwa terkadang kita lalai akan apa yang seharusnya kita ajarkan kepada anak kita, mana hal yang baik dan mana yang buruk, apa saja yang tidak boleh di lakukan, ajaran agama yang seharusnya menjadi faktor terpentingpun terkadang kita melupakannya. Apa lagi di era teknologi seperti sekarang, anak - anak bisa dengan mudah mengakses segala hal yang bisa membuat mereka menjadi pribadi yang gagal di masa mendatang melalui teknologi yang ada jika kita kurang dalam mengawasi mereka.

          Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu kita tanamkan pada diri anak, agar dimasa mendatang anak - anak kita bisa menjadi pribadi yang sukses dalam segala hal terutama agama.


  • Mengajarkan anak bertingkah laku sesuai norma - norma yang ada sejak dini.
          Kita harus mengajarkan dasar - dasar norma yang ada dikehidupan kita kepada anak kita, hal ini bisa kita mlai dengan diri kita yang selalu bertingkah sesuai norma, karena anak akan mempelajari sesuatu mulai dari apa yang dilakukan oleh orang tua-nya.


  • Memberi nasehat - nasehat kepada anak.
          Kita bisa memulai dari menasehatinya jika apa yang diinginkan si anak memang tidak baik untuk kesehatannya atau dirinya. misalnya : ketika si anak menangis meminta makanan yang dilihatnya di luar, sedangkan anda sebagai orang tua tahu bahwa si anak tidak boleh memakan makanan tersebut dikarenakan bisa menyebabkan sakit pada perut. maka orang tua seharusnya memberi pengertian kepada anak tersebut mengenai hal buruk itu, bukannya malah memarahi si anak.


  • Menanamkan nilai - nilai beragama pada anak.
          Ya menanamkan nilai - nilai beragama adalah menjadi hal yang mutlak harus kita berikan kepada anak. Karena tidak ada 1 hal burukpun yang diajarkan oleh semua agama.


  • Mengajarkan anak untuk tidak berbohong dan selalu jujur.
          Orang tua tidak hanya mengajarkan tetapi harus bisa memberi contoh kepada anak-anak bahwa mereka pun tidak berbohong. Bila anak mengetahui orang tua berbohong maka jangan harap anda berhasil mengajarkan pelajaran ini kepada anak anda. Dia akan meniru apa yang telah anda contohkan.


  • Ajarkan pada anak tentang berbagi.
          Bila anda memiliki 2 orang anak, ajarkan untuk saling berbagi baik itu makanan, minuman atau mainan anak. Bila anda memiliki anak tunggal anda dapat mengajak atau mengundang teman anak anda untuk main bersama dengan si kecil, anda dapat mengajarkan anak anda hal berbagi mainan atau makanan dengan teman bermainnya, dengan demikian si kecil akan belajar satu hal bahwa ”berbagi dengan sesama itu adalah hal yang baik ”. hal ini bisa menghindarkan anak dari sifat ingin menang sendiri.


  • Ajarkan anak untuk membicarakan masalahnya kepada keluarga.
          Ini adalah hal penting yang paling sering dilupakan oleh orang tua. jika kita mengajarkan anak kita untuk terbuka kepada kita, maka suatu saat dia bisa menjadi pribadi yang terbuka dan bisa menyelesaikan segala masalah dengan membicarakannya kepada orang tua. Misal : si anak sedang mengalami masalah dengan teman sekolahnya, dia akan lebih memilih meminta pendapat kepada orang tua dari pada terus memikirkan masalah itu sendiri sehingga pelajarannya terganggu.


  • Tanamkan rasa percaya diri kepada anak.
          kebanyakan orang tua hanya bisa menganalisa tingkat kepercaya dirian sang anak ketika mereka mulai bertambah umur tanpa memupuk rasa percayadiri kepada sang anak. Ingat rasa percaya diri si anak sangat penting dan dibutuhkan si anak kelak ketika ia dewasa.


  • Sikap memaafkan.
          Ajarkan kepada anak kita untuk menjadi pribadi yang bisa memaafkan, dengan cara mengajarkan anak untuk memaafkan temannya yang telah mengusilinya.


          Jika hal - hal di atas bisa kita ajarkan terhadap anak kita, kemungkinan besar pola pikir anak kita akan lebih tertata dan terarah, sehingga kelak dia bisa membedakan mana yang baik untuk dirinya dan mana yang tidak seharusnya dia kerjakan karena itu tidak baik untuk dirinya. Karena pada dasarnya tingkat kecerdasan setiap anak itu tidak sama, dan itu berpengaruh terhadap cara pandang mereka maupun pola pikir mereka.

          Tetap ajarkan hal - hal positif terhadap anak kita agar masa depan mereka lebih terarah. Semoga apa yang saya tulis diatas bisa sedikit memberi manfaat terhadap para pembaca yang sudah menjadi orang tua maupun yang masih akan menjadi orang tua. Jika ada tambahan silakan isi kotak komentar yang sudah kami sediakan di blog jasakonsultasionline.blogspot.com ini.

Baca juga :


Definisi Manusia

Sabtu, 19 Mei 2012

Beberapa Ciri - Ciri Perilaku Manusia Yang Membedakannya Dari Hewan

          Dalam hal ini memang biasanya ada sedikit kesamaan ciri tapi ada beberapa hal yang membuat berbeda adalah manusia memiliki beberapa sifat yang lebih dari pada hewan. berikut beberapa ciri - ciri perilaku manusia yang membedakannya dari hewan.

Ciri - ciri perilaku yang pertama adalah :

  • Manusia Memiliki Kepekaan Sosial
          Manusia bukan hanya merupakan makhluk sosial, dalam arti manusia adalah makhluk yang saling berketergantungan dan saling membutuhkan kerja sama dengan manusia yang lainnya. Hal ini mirip dengan beberapa jenis hewan tertentu, seperti semut. Namun tidak hanya itu, manusia memiliki kepekaan sosial ( kepekaan untuk menyesuaikan sesuatu perilaku dengan harapan ataupun pandangan manusia yang lainnya ). Sebagai contoh : sikap orang yang selalu berbeda jika sedang menghadapi orang yang sedang marah, sedih, maupun gembira. Dan seseorang yang tidak mampu memahami dan menyesuaikan diri dengan kondisi di sekelilingnya maka berarti orang itu tidak memiliki kepekaan sosial.

  • Kelangsungan Perilaku
          Perilaku atau perbuatan manusia tidak akan terjadi secara sporadis ( timbul dan hilang begitu saja ), namun selalu berkelangsungan antara perbuatan sebelumnya dengan perbuatan selanjutnya. Misalnya, seekor ular akan makan jika dia sedang lapar, dan setelah kenyang dia akan tidur sampai dia lapar lagi maka dia akan bangun dan mencari mangsa untuk makan kembali dan begitu seterusnya, sedangkan manusia sejak kecil ia akan sekolah, dan terus sekolah sampai bertahun - tahun lalu sampai ia menjadi seorang sarjana dan kemudian bekerja lalu berpenghasilan dan berkeluarga sampai mempunyai keturunan dan seterusnya. Dengan kata lain perilaku manusia tidak pernah terhenti disuatu saat. Karena perbuatan yang dilakukan manusia di masa lalu adalah persiapan untuk masa depannya.

  • Memiliki Orientasi Pada Tugas
          Semua perilaku manusia selalu mengarah pada suatu tugas tertentu, hal ini nampak jelas ketika mereka sedang belajar atau bekerja meskipun terkadang juga tampak pada suatu hal yang seolah - olah tidak memiliki suatu tujuan yang jelas.

  • Sifat Usaha Dan Perjuangan
          Sifat yang ini juga sering dijupai pada makhluk selain manusia, misalnya pada kucing yang selalu mengendap - endap saat kucing itu mengintai seekor kucing yang akan menjadi mangsanya. Usaha dan perjuangan juga melekat pada diri manusia namun dengan cara yang berbeda. Hal ini karena apa yang diperjuangkan adalah satu hal yang ditentukan dan sudah menjadi pilihnya sendiri, dan manusia tidak akan memperjuangkan apa yang memang tidak diinginkannya.

          Memang terkadang ada juga seseorang yang memperjuangkan hal yang telah dipaksakan oleh orang lain tetapi sesungguhnya itu dilakukan untuk dirinya sendiri juga. Intinya dalam hal ini manusia mempunyai aspirasi yang diperjuangkannya, sedangkan hewan hanya memperjuangkan apa yang sudah diberi oleh alam. Seperti " Harga Diri " adalah sesuatu yang akan diperjuangkan manusia yang tidak terdapat pada hewan.

  • Setiap Individu Manusia Adalah Unik
          Unik adalah berbeda dari yang lain. Jadi sebenarnya manusia itu mempunyai ciri - ciri dan sifat - sifat tersendiri yang membedakan antara yang satu dengan yang lainnya, meskipun mereka terlahir sebagai saudara kembar. hal itu juga yang membedakan manusia dari hewan.

Berikut pembahasan kami mengenai beberapa ciri - ciri perilaku manusia yang membedakannya dari hewan jika ada tambahan silahkan komentar di kotak komentar yang sudah kami sediakan.

Baca Juga :

Definisi Manusia

Beberapa Metode Dalam Psikologi

Selasa, 15 Mei 2012

Definisi Manusia


       

          Ya, Setelah sebelumnya kita fokus ke pembahasan mengenai hal-hal yang bersifat pengertian awal, sejarah dan definisi psikologi sampai cabang - cabang psikologi. Sekarang kita akan masuk ke pembahasan mengenai " Definisi Manusia ", seperti pembahasan sebelumnya " Definisi Manusia " juga mengalami beberapa proses pembahasan / penelitian oleh para ahli psikologi. Langsung saja kita mulai pembahasan tentang Definisi Manusia :

Manusia Sebagai Makhluk Yang Bereksistensi


          Menurut pendapat para filsuf sebelum berlakunya teori sokrates, sampai zaman modern ini bahwa manusia selain merupakan makhluk biologis yang sama dengan makhluk lainnya adalah makhluk yang mempunyai sifat yang khas. maka dalam mempelajari definisi-nya pun kita harus mempunyai sudut pandang yang khusus/khas juga. Jika menurut pandangan psikologi modern adalah  kita tidak bisa menjadikan manusia hanya sebagai objek seperti pandangan kaum materialis, dan kita juga tidak bisa mempelajari manusia hanya dari kesadarannya seperti pandangan kaum idealis, karena manusia adalah objek yang sekaligus subjek. Tidak sedikit juga sarjana yang memberi definisi mengenai manusia salah satunya, E. Cassirer menyatakan " manusia sebagai makhluk simbolis ".

          Sedangkan menurut faham filsafat eksistensialisme : " manusia adalah eksistensi ". Manusia tidak hanya ada atau berada di dunia ini,  tetapi ia secara aktif "meng-ada-kan" dirinya. Manusia tidak lantas pasrah terhadap kodratnya dan secara pasif menerima keadaan-nya, tetapi secara aktif dan sadar menjadikan dirinya sesuatu. Berbeda dengan makhluk hidup lainnya, yang sepenuhnya tergantung pada alam. Kebutuhan yang meneruslah yang menjadikan-nya khas manusiawi dan karena itulah manusia bisa berkarya. Disinilah psikologi berinteraksi dengan ilmu-ilmu lainnya seperti antropologi dan sosiologi.

Manusia Sebagai Makhluk Hidup


          Sebelum kita membicarakan sifat-sifat dari manusia yang khas dan lain dari makhluk-makhluk lainnya, kita akan membahas sifat-sifat manusia sebagai makhluk hidup pada umumnya.


  • Ikatan - ikatan biologis
          Bertentangan dengan eksistensinya, manusia adalah makhluk biologis yang sampai pada batas-batas tertentu terikat pada kodrat alam. Manusia tetap membutuhkan udara untuk bernafas serta makan dan minum dari alam untuk kebutuhan hidupnya. manusia juga memerlukan hubungan seksual untuk menambah keturunannya.

          Dibandingkan dengan makhluk lain, manusia tidak mempunyai alat - alat untuk bertahan dalam lingkungan-nya secara alamiah. Manusia tidak memiliki bulu yang tebal untuk menahan dingin, tidak memiliki taring yang tajam dan lain-lain. Semua itu menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk hidup yang sangatlah lemah. Menurut teori Darwin, hanya tingkat keerdasan yang tinggilah sebagai bekal manusia untuk bertahan didunia ini.


  • Manusia adalah satuan hidup
          Setiap makhluk hidup mempunyai bagian-bagian tubuh, ada yang sederhana terdiri dari satu atau dua sel, yang membentuk satu tubuh. yang lain ada juga yang lebih dan sangat canggih terdiri dari ratusan, jutaan bahkan miliaran sel. Setiap bagian mempunyai fungsinya sendiri-sendiri dan fungsi-fungsi itu dikoordinasikan agar makhluk yang bersangkutan mampu beradaptasi dan bertahan dalam lingkungannya.


  • Sistem energi yang dinamis
          Dalam psikologi, pakar-pakar yang mementingkan faktor energi antara lain adalah Sigmund freud ( energi untuk mendorong libido seksual ), Carl justav jung ( energi sebagai penggerak libido non-seksual ), Kurt lewin ( energi bergerak dari satu region kognitif ke region kognitif lainnya ), dan Abraham moslow ( energi dari kebutuhan fisiologi diperlukan untuk mendorong tumbuhnya kebutuhan-kebutuhan lain yang lebih tinggi ).


Pertumbuhan Mengikuti Pola Tertentu

          Pertumbuhan manusia sejak dalam kandungan inilah yang sudah ditentukan polanya, dan tiap-tiap sel tubuh berkembang sesuai dengan jalur perkembangannya masing-masing. Semua mengarah pada satu tujuan untuk menjadi seorang manusia dengan organ-organ yang tersusun secara harmonis.

Perkembangan Menjadi Manusia


          Sedikit pembahasan mengenai pertumbuhan manusia ( proses terbentuknya manusia ). Ketika sel telur dari perempuan dibuahi oleh sperma, dari lelaki menjadikan sel baru yang dinamakan zigot. Dan zigot inilah yang nantinya selama sembilan bulan berikutnya berkembang. Tentunya pertumbuhan ini melewati beberapa tahapan yang masing - masing membutuhkan waktu.

          Ketika memasuki minggu kedua pembuahan, akan didapati zigot yang telah memiliki 150 sel yang pada sebelunya hanya 32 sel. Ketika embrio berusia delapan minggu atau awal minggu kesembilan maka ia disebut sebagai fetus. Pada masa ini sudah bisa merespon sentuhan, perkembangan lain adalah organ-organ tubuh dan sel-sel saraf mulai bekerja. Yang akhirnya setelah hidup dirahim selama 38 sampai 40 minggu sang bayi manusia akan lahir.

Pengaruh Proses Pematangan Terhadap Perilaku


          Perilaku manusia tidak dapat lepas dari proses pematangan organ-organ tubuh. Contoh : seorang bayi belum bisa duduk atau berdiri jika organ-organ tubuhnya seperti tulang,otot, dll belum cukup kuat.

Sampai disini pembahasan kita kali ini jika ada kekurangan tolong ditambahkan dikolom komentar yang sudah kami sediakan.

Dan jangan lupa baca juga :


Aliran – Aliran Yang Ada Dalam Psikologi

Rabu, 09 Mei 2012

Aliran – Aliran Yang Ada Dalam Psikologi

        Kali ini adalah tahap terakhir penjelasan kami mengenai pengenalan terhadap kalian tentang “ psikologi ” yaitu tentang aliran – aliran yang ada dalam psikologi. Dan berikutnya kami akan mulai membahas hal-hal mengenai “ manusia dan perkembangannya “. Baik langsung saja kita mulai, psikologi adalah ilmu yang masih muda. Ia terpisah menjadi ilmu yang berdiri sendiri sejak 1879, yaitu pada waktu didirikannya laboratorium psikologi pertama di jerman oleh Wilhelm Wundt.

Setelah itu, berbagai macam ilmu lain memberi  pengaruh terhadap pertumbuhan psikologi, ilmu-ilmu itu antara lain, biologi, ilmu alam, dan ilmu kimia. Hal ini terjadi karena para ahli dari masing – masing ilmu itu mulai memperhatikan mengenai gejala – gejala psikologis. Meskipun pada saat ini psikologis tidak memiliki hubungan yang erat pada ilmu-ilmu alam dan biologi, tetapi dahulu ilmu – ilmu itu ikut memberikan sumbangan bagi lahirnya psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.

Dua Pendekatan Pertama

        Disini diketahui terdapat dua teori yang mulai mengarahkan berdirinya psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Kedua teori ini adalah :


  • Psikologi Pembawaan / Psikologi nativistik

        Teori ini mengatakan bahwa jiwa terdiri dari beberapa factor yang dibawa sejak lahir yang disebut pembawaan atau bakat. Pembawaan terpenting adalah pikiran perasaan dan kehendak, yang masing - masing terbagi lagi ke jenis pembawaan yang lebih kecil. Perilaku atau aktivitas jiwa ditentukan oleh pembawaan - pembawaan ini. Tokoh terkenal dari aliran ini adalah Franz Joseph Gall yang mencoba menemukan lokasi pembawaan - pembawaan itu diotak. Dengan teori ini gall mengajukan suat metode untuk mengenal seseorang dengan memerikasa tengkorak kepalanya, dan metode ini dikenal dengan nama Frenologi. Namun metode ini tidak bertahan lama karena dianggap kurang kuat dasar - dasar ilmiahnya.



  • Psikologi Asosiasi / Psikologi Empirik
        Menurut teori ini, jiwa berisi ide-ide yang didapatkan melalui panca indera, dimemorikan dan saling di asosiasikan yang satu sama lain melalui prinsip - prinsip kesamaan, kekontrasan, dan kelangsungan. Perilaku diterangkan oleh teori ini melalui prinsip asosiasi ide - ide, misalnya :


        Seorang bayi yang lapar lalu diberi makan oleh ibu-nya. Melalui panca indera-nya, bayi itu mengetahui bahwa rasa lapar selalu diikuti oleh makanan ( prinsip kelangsungan ) dan makanan itu selalu menghilangkan rasa laparnya. sehingga lama - lama rasa lapar diasosiasikan oleh makanan, dan jika dia lapar akan selalu mencari makanan.




Pengaruh - Pengaruh Lain Terhadap Psikologi

        Francis Galton, ialah seorang perintis psikologi eksperimental di inggris yang mempunyai peranan penting dalam pengembangan tes intelegensia di kemudian hari.

        Charles Darwin, Juga berasal dari inggris dan juga terkenal dengan teori evolusinya, adanya pendapat darwin bahwa ada kontinuitas antara hewan dengan manusia maka timbullah psikologi komparatif ( psikologi perbandingan ).

        Anton Mesmer, ia membawa pengaruh dari dunia kedokteran dan pengobatan, khususnya psikiatri, terutama dalam pengobatan penderita kejiwaan. Ia memperkenalkan hipnotisme yang kemudian dikembangkan dan timbullah teori tentang alam ketidaksadaran.

Teori - Teori Dalam Psikologi

        Setelah psikologi berdiri sendiri, lambat laun para ahli psikologi mengembangkan sistematika dan metode-metodenya sendiri yang saling berbeda satu sama lain. Maka timbullah apa yang disebut dengan aliran - aliran dalam psikologi.

        Aliran - aliran itu mengajukan teori - teorinya masing - masing yang banyak diantaranya menjadi dasar dalam teori-teori psikologi modern masa kini. Beberapa aliran yang terkemuka akan di kemukakan di bawah ini.

        Elementisme atau strukturalisme, aliran ini diajukan oleh W. Wundt dari laboraorium Leipzig. Wundt pada masa itu sangat mengutamakan penyelidikan tentang struktur kejiwaan manusia dan ia mendapati bahwa jiwa manusia itu terdiri dari berbagai elemen seperti penginderaan, perasaan, ingatan dan sebagainya. semua elemen tersebut dikaitkan oleh asosiasi. Oleh karena itu aliran Wundt dinamakan elementisme, strukturalisme, dan asosiasionisme. Akan tetapi aliran ini segera mendapat tentangan karena aliran psikologi di amerika yang dipelopori oleh William James tidak setuju dengan penyelidikan yang terlalu mendalam tentang struktur dan element jiwa. Mereka lebih suka mempelajari fungsi atau kegunaan jiwa.

        Dengan cara pandang khas amerika serikat yang serba pragmatis, fungsionalisme mendapatkan bahwa fungsi jiwa adalah alat manusia untuk menyesuaikan dii terhadap lingkungannya sehingga psikologi terapan lebih banyak berkembang di amerika serikat.

        " Behaviourisme " atau psikologi " S-R ", adalah aliran yang khususnya terdapat di amerika serikat. Aliran ini ditemukan oleh John B Watson. Ia menentang pendapat yang umum berlaku saat itu bahwa didalam eksperimen - eksperimen psikologi diperlukan introspeksi yang berarti mengamati perasaan sendiri. Watson dilain pihak memperkenalkan psikologi yang sama sekali tidak mempergunakan introspeksi. Menurut dia proses kesadaran tidak perlu diselidiki karena yang paling penting adalah proses adaptasi, gerakan otot, dan aktifitas kelenjar - kelenjar.

        Psikologi " Gesalt ", Gesalt adalah sebuah kata jerman yang sering diterjemahkan kedaam bahasa inggris sebagai " form " atau " configuration ". Teori yang mereka ajukan adalah bahwa dalam pengamatan atau presepsi suatu situasi, rangsangan ditangkap secara keseluruhan, jadi presepsi merupakan suatu keseluruhan dari detail - detail. Eksperimen gesalt yang pertama adalah tentang pengamatan gerakan.

        Psikoanalisis, dikenalkan oleh Sigmound Freud. Teori ini merupakan temuan baru karena selama itu para ahli hanya menyibukkan diri dengan alam kesadaran sebagaimana yang nyata dalam teori - teori lain yang berlaku di saat itu.

        Psikologi Humanistik, psikologi ini adalah faham yang mengutamakan manusia sebagai makhluk keseluruhan. Mereka tidak setuju dengan pendekatan - pendekatan lain yang memandang manusia hanya dari salah satu aspek saja, apakah itu dari persepsinya ( gesalt ), refleksnya ( behaviourisme ), kesadaran ( psikoanalisis ). Karena tugas psikologis menurut faham ini adalah mendorong potensi - potensi yang baik pada diri seseorang dalam proses aktualisasi dirinya. Karena manusia itu unik, maka penanganannya dalam psikoterapi juga harus unik.

Senin, 07 Mei 2012

Beberapa Metode Dalam Psikologi

          Selayaknya ilmu-ilmu yang lain-nya, psikologi juga menerapkan beberapa metode yang ada dalam psikologi itu sendiri. Dalam hal ini kami akan sedikit menjelaskan beberapa metode yang digunakan dalam psikologi. Bagi pembaca jasakonsultasionline.blogspot.com sebelum membaca artikel yang ini saya sarankan agar membaca juga artikel mengenai Sejarah Dan Definisi PsikologiHubungan Antara Psikologi Dengan Ilmu-Ilmu Lainnya, dan Persamaan Dan Perbedaan Psikologi Dengan Psikiatri
agar tidak bingung saat membaca artikel berikut.

Beberapa metode dalam psikologi antara lain adalah :

  • Metode eksperimental

           Bisanya cara ini dilakukan dalam laboratorium oleh para peneliti dengan mengadakan berbagai eksperimen. Satu hal yang cukup penting disini ialah, bahwa orang yang melaksanakan eksperimen tersebut harus dapat benar-benar menguasai situasi, yang berarti si peneliti harus bisa menimbulkan atau mengatasi bebagai situasi sesuai kehendaknya. Hal ini dikarenakan metode ini bertujuan menemukan prinsip-prinsip yang bekerja dalam tingkah laku atau bertujuan dalam mengungkap hubungan sebab akibat. Dengan menimbulkan atau meniadakan situasi-situasi tertentu, maka peneliti dapat melihat reaksi-reaksi tertentu pula dari seseorang yang diperiksa. Dengan kata lain situasi yang ada dalam eksperimen sengaja di buat oleh si peneliti.

           Metode Metode ini biasanya diawali dengan hipotesis, yakni prediksi / peramalan dala hal ini tentunya bukan meramal seperti yang dilakukan paranormal ya, hehe...tetapi memprediksi dan menguraikan lalu merumuskan sebuah masalah sehingga bisa dilakukan proses uji coba. Prosesnya dimulai dengan pembagian kelompok, kelompok pertama sebagai kelompok kontrol dan kelompok kedua disebut kelompok khusus. kelompok inilah yang kemudian disebut kelompok eksperimen. adapun kelompuk yang diperlakukan secara khusus untuk menghasilkan situasi yang diinginkan.


  • Observasi Ilmiah
           Dalam metode yang digunakan diatas ( metode eksperimen ) jelas bahwa peneliti punya kontrol sepenuhnya terhadap jalannya eksperimen. Tidak dengan observasi ilmiah, dalam observasi ilmiah situasi yang timbul terjadi secara tidak sengaja. Disini hanya dilakukan pengamatan terhadap situasi yang sudah ada, situasi yang terjadi secara spontan, karena situasi tersebut terjadi karena kehendak alam, yang alamiah.

           Observasi ilmiah ini dapat juga diterapkan terhadap gejala tingkah laku yang lain, misalnya tingkah laku orang-orang di keramaian. Dan kesimpulannya adalah : Gejala yang tidak dapat di eksperimenkan, hanya dapat di teliti melalui observasi ilmiah. Dan yang perlu diingat dalam observasi ilmiah ini adalah kita tidak boleh mencampurkan kepentingan dan minat pribadi kita dapat membuat kesimpulan-kesimpilan yang seobjektif mungkin. Adapun hasil pengamatan di catat dalam data-data yang detail, sehingga bisa mendapatkan hasil analisis yang tajam dan akurat.


  • Sejarah Kehidupan
           Metode yang ini lebih mengarah ke sejarah kehidupan. Karena sejarah hisup seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk mempengaruhi " jiwa " orang yang bersankutan.

           Sejarah kehidupan ini dapat disusun melalui dua cara, yaitu :


  1. Pembuatan buku harian. Mulai suatu saat tertentu orang yang diperiksa disuruh menulis buku harian untuk beberapa selang waktu, dan sewaktu-waktu diperiksa untuk diadakan penelitian.
  2. Rekonstruksi biografi. Cara ini biasanya lebih sering dilakukan pertama-tama, dikumpulkan data riwayat hidup seseorang yang akan diperiksa,lalu disusun menjadi biografi. Dan Data tersebut bisa didapat melalui wawancara dengan orang yang bersangkutan atau dengan orang-orang yang kenal dengan orang yang diperiksa. 

  • Wawancara
           Metode yang berikut ini cukup sederhana. Wawancara sendiri adalah melakukan proses tanya jawab antara psikolog dengan yang diperiksa. Maksudnya adalah memancing agar orang yang diperiksa mengungkapkan isi hatinya, pandangan-pandangan-nya, dll, sehingga psikolog bisa lenggali informasi yang diperlukan. untuk wawancara yang baik memang tidak mudah dan perlu beberapa latihan karena tidak mudah untuk membuka pintu hati seseorang dalam waktu singkat.

            Ada beberapa teknik wawancara yang bisa anda pelajari yaitu :

  1.  Wawancara bebas, pertanyaan dan jawaban diberikan secara bebas oleh psikolog maupun yang diwawancara. 
  2. Wawancara terarah, dalam hal ini sudah ada beberapa pokok pembahasan yang harus diikuti pewawancara dalam mengadakan wawancaranya.
  3. Wawancara terbuka, pertanyaan sudah ditentukan sebelumnya, namun jawaban dapat diberikan secara bebas / tidak terikat.
  4. Wawancara tertutup, Pertanyaan sudah ditentukan sebelumnya dan kemungkinan-kemungkinan jawaban juga sudah disediakan sehingga orang yang diperiksa hanya tinggal memilih obsi jawaban yang sudah di sediakan oleh pewawancara.



  • Angket
           Angket adalah wawancara tertulis. pertanyaan sudah disusun secara tertulis dalam beberapa lembar kertas. Orang yang diperiksa tinggal membaca pertanyaan yang sudah disediakan dan tinggal menjawab secara tertulis pula dalam kolom yang sudah disediakan. jawaban-jawaban tersebut yang selanjutnya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang sedang diselidiki.

           Seperti hal-nya yang ada dalam metode wawancara, dalam metode angket juga terdapat pertanyaan yang sifatnya terbuka dan tertutup, termasuk angket khusus yang disebut skala sikap, yaitu pertanyaan mengenai suatu hal tertentu dan orang yang diwawancara diminta mengemukakan sikapnya terhadap masing-masing pertanyaan tersebut.


  • Pemeriksaan psikologis
           Pemeriksaan psikologis atau lebih populernya disebut dengan psikotes, metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahlih yang benar-benar terlatih. Keuntungan metode ini adalah dalam waktu yang sangat singkat bisa didapatkan banyak data mengenai seseorang, termasuk juga data yang tidak dapat diketahui melalui metode yang lainnya. Dan metode ini dapat digunakan secara masal maka akan didapat data yang banyak dari beberapa rang yang sedang diteliti.


Berikut adalah sedikit penjelasan dari sedikit ilmu yang ingin kami bagi kepada anda para pembaca, apabila ada yang mau menambahkan silahkan komentar di kolom yang sudah kami sediakan.



Baca juga :


Bagaimana Cara Menghadapi Kenakalan Remaja

Jumat, 04 Mei 2012

Persamaan Dan Perbedaan Psikologi Dengan Psikiatri

          Selamat malam para pembaca, kali ini kami akan memberi sedikit pengertian mengenai persamaan dan perbedaan psikologi dengan psikiatri, dalam hal ini banyak orang yang salah paham atau mencampuradukkan psikologi dengan psikiatri. Objek studi dari keduanya memang "jiwa" manusia, tetapi psikiatri adalah cabang ( spesialisasi ) ilmu kedokteran yang busang utamanya adalah penyakit-penyakit, dalam hal ini adalah penyakit.  Lebih jelasnya tugas psikiatri sebagai seorang dokter adalah mengobati orang-orang yang sakit atau mengalami gangguan jiwa, termasuk psikosis dan penyalah gunaan narkoba. Pendidikan psikiatri untuk menjadi psikiaterpun adalah pendidikan kedokteran, mulai dari dari fakultas kedokteran lalu mengambil spesialis kedokteran jiwa.

          Dilain pihak, psikologi mempelajari perilaku pada umumnya, jadi tidak hanya mengatasi penyakit-penyakit. Psikolog banyak berhubungan dengan orang normal dari pada orang sakit. Meskipun demikian memang sering terjadi simpang tindih ( over lapping ) karena psikiatri akhir-akhir ini tidak berorientasi pada medis saja, tetapi juga sudah memperhatikan faktor-faktor sosial, kebudayaan,dll. Begitu pula dalam  psikologi-pun dikenal bidang psikologi klinis atau psikologi abnormal yang menangani masalah-masalah yang timbul akibat gangguan - gangguan kejiwaan. 

          Teknik yang digunakan oleh psikolog adalah observasi dan berbagai bentuk wawancara mulai dari konsultasi, konseling, sampai psikoterapi. Jika digambarkan hubungan antara psikologi dengan psikiatri adalah seperti berikut : 




          Berikut penjelasan kami mengenai persamaan dan perbedaan psikologi dengan psikiatri. Jika ada yang mau menambahkan silakan.

Baca juga : 

Rabu, 02 Mei 2012

Hubungan Antara Psikologi Dengan Ilmu-Ilmu Lainnya

          Apakah psikologi dengan ilmu-ilmu lainnya saling berhubungan? ya antara psikologi dengan ilmu-ilmu lainnya memang saling berkaitan. jika dilihat dari sejarah dan definisi psikologi yang pernah saya bahas di artikel saya yang sebelumnya, sudah bisa di simpulkan bahwa psikologi dan ilmu-ilmu lainnya saling berhubungan.

          Ilmu-ilmu sosial adalah yang pertama berhubungan dan yang terdekat dengan psikologi, karena hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan dalam ilmu-ilmu sosial dikembangkan berdasarkan perilaku manusia atau kelompok manusia ( masyarakat, komunitas, kelompok etnik,dll ). Termasuk dalam ilmu-ilmu sosial misalnya :


  • Sosiologi
  • Ilmu Ekonomi
  • Ilmu Hukum
  • Ilmu Politik
  • Antropologi
  • Filsafat


           Disamping itu pada ilmu-ilmu pasti dan teknologi,terutama yang diamalkan untuk kepentingan manusia, psikologi juga banyak membantu misalnya dalam :


  • Ilmu kedokteran, psikologi membantu para dokter untuk mengadakan pendekatan yang sebaik-baiknya terhadap para pasien dan menemukan penyebab-penyebab non medis.
  • Arsitektur dan tata kota, psikologi membantu para arsitek untuk membuat rumah yang nyaman bagi para penghuninya, atau menyusun tata kota / pemukiman yang sesuai dengan pola perilaku warga.
  • Teknologi penerbangan, psikologi membantu para insinyur untuk membuat pesawat-pesawat terbang yang dapat menghindarkan penerbang dari stres yang tidak perlu dan menghindarkan kelelahan yang terlalu cepat.
           Selain itu, psikologipun banyak sekali membantu berbagai profesi seperti :

  • Guru dalam mendidik murid-muridnya.
  • Manager perusahaan dalam mengatur pegawai-pegawainya.
  • Tentara dalam menyusun strategi perang " urat syaraf " ( Psywar ).
  • Polisi dalam menginterogasi tahanan atau mengatasi huru-hara, dsb.


           Ilmu-ilmu yang kurang mempergunakan psikologi dengan sendirinya adalah ilmu-ilmu yang tidak langsung berhubungan dengan manusia sebagai objeknya, seperti ilmu pengetahuan murni ( matematika ) dan ilmu pengetahuan alam ( ilmu kimia, ilmu alam, ilmu hayat ).

           Demikian penjelasan kami mengenai hubungan antara psikologi dengan ilmu-ilmu lainnya. Jika ada tambahan dari para pembaca yang terhormat silakan di post-kan di kotak komentar.

Baca juga :