nurbaitillah

Senin, 11 Juni 2012

Inteligensi



         Ya kali ini kita akan membahas mengenai inteligensi , Sebelum masuk ke pembahasan mengenai inteleginsi seperti biasa saya ingatkan buat para pembaca blog ini agar melihat dan membaca artikel yang sebelumnya agar para pembaca tidak bingung. Langsung saja kita mulai untuk membahas mengenai inteligensi. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap individu ( manusia maupun hewan ) mempunyai kekhususannya sendiri yang membedakan dengan individu-individu yang lainnya. Secara lebih mendalam perbedaan dalam individual ini dipelajari dalam psikologi dan menjadi dasar dari hal -hal yang akan dibahas kali ini. Yaitu kekhususan indivudual dalam kecerdasan inteligensi.

Inteligensi


          Meskipun semua orang tahu bahwa apa yang kira-kira dimaksudkan dalam inteligensi atau kecerdasan itu, namun ternyata susah sekali untuk mendefinisikan konsep ini dengan tepat. banyak dijelaskan definisi dari para psikologi namun karena banyaknya perbedaan definisi, membuat persoalan ini semakin tidak jelas.

          edouard claparede seorang pakar psikologi pendidika prancis dan wiliam stern, seorang pakar psikologi dari jerman, penemu konsep IQ misalnya, mendefinisikan inteligensi secara sangat fungsional dan terbatas yaitu inteligensi adalah penyesuaian diri secara mental terhadap situsasi atau kondisi baru. dari pihak lain dari karl buhler , mendefinisikan dengan sangat luas yaitu untelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian.


          Perdebatan definisi ini tak kunjung selesai. Pada tahun 1990-an pun ketika para pakar psikologi mencoba untuk bersepakat mengenai apa yang dimaksud dalam inteligensi itu, masi terdapat dua kelompok definisi, yaitu kelompok 52 peneliti yang menamakan diri mereka mainstream sience on intelegence ( SMI ) . dan versi APA ( american psychological assosiation ) 1995.

          Versi SMI memberi definisi berdasarkan ke-52 penandatangan naskah definisi itu, yaitu " inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang sangat umum yang antara lain melibatkan kemampuan akal, merencana, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami ide - ide yang kompleks, cepat belajar, dan belajar dari pengalaman ". Disisi lain definisi versi MSI itu dianggap oleh sebagian pakar inteligensi yang lain sebagai sekedar sebuah daftar dari berbagai kemampuan yang diidentifikasi atau diajukan oleh para anggaota kelompok 52 sendiri dan dikumpulkan menjadi satu. Dengan demikian definisi itu diragukan fungsinya menjadi definisi. Oleh karena itu versi APA tidak memberikan satu definisi, melainkan hanya menyebutkan satu perbedaan antar individu dalam memahami sesuatu ( ide, lingkungan, masalah dan sebagainya ). Namun hal yang membuat perbedaan kemampuan individu itulah yang disebut inteligensi, sementara definisinya sendiri tak mungkin untuk dirumuskan, karena jika ada selusin pakar yang membuat definisi, maka ada selusin pula definisi tentang inteligensi yang akan dihasilkan. Dengan demikian definisi versi APA lebih mengutamakan faktor "S" ( Specific, Special/khusus ).

          Karena sangat susah untuk mendefinisikan inteligensi, maka kami akan memberi sedikit ilustrasi saja tentang apa yang dimaksud dengan inteligensi. Ilustrasi memang tidak bisa membatasi dengan tegas tentang suatu hal, tetapi setidaknya ia bisa memberi gambaran mengenai hal itu.

          Kalau kita memandangi sebuah kursi, maka perbuatan kita itu disebut sebagai presepsi. Bayangan kursi itu melalui searabut - serabut syaraf tertentu diproyeksikan diotak sehingga kemudian kita dapat melihat kursi. tetapi kalau saat kita melihat kursi itu, kita juga melihat jenis kayunya, teknik pembuatannya dan memikirkan bagaimana agar kursi itu bisa terlihat bagus, maka perbuatan tersebut sudah termasuk inteligensi.

          Dengan demikian inteligense itu adalah kemampuan untuk mengelola lebih jauh lagi hal - hal yang kita amati. kemampuan itu terdiri atas dua jenis, yaitu kemampuan umum dan kemampuan khusus.

Inteligensi : fluid intelligence dan crystallized intelligence


          Dalam kehidupan sehari - hari kita sering mendengar perbedaan kemampuan berpikir anak - anak dan para lansia. Untuk menghafalkan nomor telpon atau nama, anak - anak tidak mengalami kesulitan sama sekali, Sebaliknya para lansia sering mengalami kesulitan. Pada saat lain ketika ada persoalan yang ingin diselesaikan dan memerlukan informasi yang telah didapat sebelumnya justru para lansia dapat mengerjakannya. Gejala ini kemudian dijelaskan oleh dua inteligensi yaitu fluid intelligence dan crystallized intelligence.

          Yang disebut fluid inteligence adalah kemampuan proses informasi secara cepat, hubungan berpikir dan ingatan dalam bentuk analogi, mengingat rangkaian kata dan kategorisasi. Sementara crystallized intelligence adalah akumulasi informasi, ketrampilan dan strategi yang telah dipelajari selama hidup dan dapat diterapkan untuk memecahkan masalah.

          Demikian penjelasan kami mengenai inteligensi, semoga sedikit penjelasan diatas bisa menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembaca. tidak lupa kami katakan, jika ada tambahan silakan isi komentar dibawah.


Baca juga :

Definisi, Teori Dan Jenis Emosi

Proses Belajar Dan Berpikir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar