nurbaitillah

Jumat, 09 Maret 2012

Mission at Work

Mengabarkan Injil enggak selalu harus dengan cara meninggalkan dunia kerja sekuler untuk masuk ke sekolah teologia. Kita tetap bisa menjalankan misi Kristus di tengah-tengah tempat kerja kita saat ini. Mau tau caranya? Simak dan terapkan yang berikut ini:

Action


Perbuatan berbicara lebih keras dari khotbah apapun juga. Lewat perbuatan kita bisa mengabarkan kasih dan karya Kristus dalam kehidupan kita. Melalui perbuatan jugalah orang bisa tertarik untuk mengenal Kristus. Banyak orang Kristen menggebu-gebu dalam menceritakan tentang Kristus pada rekan-rekan kerjanya, but tanpa perbuatan nyata yang bisa dirasakan orang-orang sekitar, sia-sia aja apa yang dia lakukan. Doi sekedar mendapat merk Kristen fanatik tapi enggak mampu menyentuh hati orang lain. Perbuatan kita memegang peranan penting banget untuk membuat orang lain jadi rindu mengenal Tuhan ato malah males denger soal Tuhan. So, perbuatan seperti apa yang bisa memberi pengaruh bagi orang lain di tempat kita bekerja?

Be Honest

Bersikap jujur dalam segala hal adalah kunci pertama yang musti kita pegang. Dalam hal sesepele apapun, jadilah orang yang bisa dipercaya. Jaga setiap kata- kata yang keluar dari mulut kita sebagai sumber yang paling bisa dipercaya. Perhatikan apakah setiap tindakan kita selalu berlandaskan kejujuran dan ketulusan. Gimana sikap kita kalo ada supplier yang menawarkan bonus alias fulus pelicin kelancaran bisnis? Apakah kita suka jalan-jalan ke mal pada jam kerja saat kita tugas di luar kantor? Apakah kita sering mencuri jam kantor dengan kegiatan yang enggak ada urusannya sama sekali dengan pekerjaan, misalnya internetan, telpon pribadi, ngobrol enggak ada habisnya ama temen kantor, etc. Apakah kadang-kadang kita memanipulasi biaya operasional kantor untuk kepentingan pribadi? Mencharge biaya taksi, bensin, atau ongkos yang sebenarnya enggak kita keluarkan? Kita harus belajar bersikap jujur dalam hal sekecil apapun supaya saat kita bicara soal Kristus, orang enggak akan ngetawain kita karena record buruk yang udah kita buat. Bila kita bisa dipercaya, orang lain akan lebih mudah mempercayai kesaksian kita tentang karya Kristus.

Kasih

Enggak bisa disangkal lagi, identitas kekristenan yang paling mencolok adalah dalam hal kasih. Karenanya kalo kita ngakunya orang Kristen, orang lain akan langsung mengharapkan tindakan kita yang penuh kasih. Enggak sombong, enggak kasar, pemaaf, baik hati, suka menolong, dst. Emang sih untuk melakukannya jelas butuh pengorbanan. Tapi, toh kita berbuat kasih bukan untuk mendapatkan pengakuan ato pujian dari orang-orang, kan? Kita berbuat kasih karena hati kita telah dipenuhi oleh kasih Kristus sehingga kasih itu meluap keluar dan memberkati orang lain.

Nilai Plus!


Kalau ingin memberi kesan lebih, berilah nilai lebih pada diri kita sendiri. Bukan berarti kita harus menjadi orang yang paling keren di tempat kerja. Jadilah orang yang diatas rata-rata dalam perbuatan baik. Sikap kita dalam bekerja, hasil pekerjaan kita, inisiatif kita dalam bekerja, kedisiplinan, kesungguhan dalam bekerja, kerajinan, kerelaan untuk bekerja keras, dll. Yang jelas sebagai anak Tuhan, sudah sepantasnya bila kita berusaha bekerja dengan baik karena kita tahu bahwa pekerjaan yang kita lakukan itu adalah wujud pelayanan kita kepada Tuhan.

Ramah & Rendah Hati


Sikap ramah dan rendah hati memudahkan kita menarik minat orang lain untuk mengenal kita - termasuk juga mengenal Kristus yang ada dalam hidup kita. Orang bakalan malas ngobrol dengan kita kalo kita selalu menampilkan wajah tegang dan gengsi untuk menyapa orang lain terlebih dulu. Keramahan dan kerendahan hati kita yang tulus pasti akan berbuah manis, percaya deh!

No Judgement

Jangan pernah menghakimi orang lain, baik dosa-dosanya maupun agama dan kepercayaannya. Memberitakan Injil bukan soal membuat orang lain berpindah agama menjadi Kristen. Menginjili seharusnya tidak dilakukan dengan merendahkan keyakinan orang lain. Bagaimanapun juga hargailah pandangan dan keyakinan orang lain. Kita bisa kok memberitakan Kebenaran tanpa harus menghakimi. Biarkan orang lain yang menimbang dan mengalami sendiri Kebenaran yang kita sampaikan.

Kepada orang yang masih hidup dalam dosa, jangan menuding dan menghakiminya. Tetapi jangan pula menolerir dan membenarkan perbuatannya. Nyatakan kebenaran dengan tegas dan penuh kasih. Perhatikan bagaimana Yesus merangkul orang-orang berdosa dan membawa mereka kepada pertobatan.


sumber :  Renungan Muda Remaja


Senin, 05 Maret 2012

Berkat dari Hikmat (Amsal 3 : 1 - 5)

1. Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku,  

2. karena panjang umur & lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. 

3. Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau ! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, 

4. maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia. 

5. Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.



Minggu, 04 Maret 2012

I really wanna elaborate the term 'LOVE'

I really wanna elaborate the term 'LOVE'

Love is patient, love is kind and is not jealous;
love does not brag and is not arrogant, does not act unbecomingly;
it does not seek its own, is not provoked, does not take into account a wrong suffered,
does not rejoice in unrighteousness, but rejoices with the truth;
bears all things, believes all things, hopes all things, endures all things.
Love never fails...But now faith, hope, love, abide these three; but the greatest of these is love.
1 Corinthians 13:4-7,13

Love is patient,
True love is unconditional, that is, it does not depend on the attributes or lack thereof of the person loved, therefore, it is willing to give as much time necessary, and as much space as necessary for that person to grow.

love is kind and is not jealous;
Love seeks to give others something of benefit for their welfare, and consequently, rejoices when they do benefit.

love does not brag and is not arrogant,
To lift one's self up in reference to others leaves no room for unconditional, graceful love.

does not act unbecomingly; it does not seek its own,
To act inappropriately, shamefully (morally, especially in the area of sexual purity) is not in accordance with true love. Love never seeks it's own gratificaiton but rather the interests of others.

is not provoked,
Selfishness seeks to manipulate others by stimulating certain selfish emotions. Love will not do this to others, nor will it let it happen to itself.

does not take into account a wrong suffered,
Forgivenss. Let it go. Bitterness is the acid. You are the container. Get rid of it or it will kill you.

does not rejoice in unrighteousness, but rejoices with the truth;
Love does not somehow gloss over things that are going to be hurtful. True love originates from the truth.

bears all things, believes all things, hopes all things, endures all things.
If love really is unconditional, it will hold any weight, face any doubt, persist through hopelessness, and last any trial

Love never fails...
If it did, would it be love?

But now faith, hope, love, abide these three; but the greatest of these is love.
Someday, faith will not be needed, for we will see God. Hope will not be needed, for when everything is fulfilled, there is no need for hope. But love, yes, to it there will be no end. If it did, it wouldn't be love.

The things that I got really obsessed with besides Jo is studying . I really dig into my study nowadays . I'm obsessed with the thoughts of being BOB student . I dig photography . I've learn a few photoshop tricks . BUT the most important is I kinda like jazz songs nowadays . Crazy , huh ? I used to like hiphop song . -____-''
Kenny G really rocks !

It's 1 am and I'm sitting in front of my computer now . Waiting for his reply which is unlikely to come . Gotta hit the bed now *yawn*

Sabtu, 03 Maret 2012

LIRIK Lagu Rohani bertemakan PERTOBATAN

ini salah satu Lagu Rohani yang bertemakan PERTOBATAN



*Seperti mentari yang mulai menjelang malam..
 Begitu juga alam, semesta ini..
 Semuanya 'kan berakhir..
 Semuanya akan berkesudahan...

**Adakah disana.. didalam hatimu..
   Adakah disana.. didalam jiwamu..
   Terukir nama Tuhan..
   Terukir Roh dan kasih Nya...

Hai Manusia....

Reff : Bertobatlah kembali padaNya
          Bertobatlah Hai Bertobatlah
          Bertobatlah dan balik padaNya
          Keslamatan ada Padanya...


Back To *

Puji Tuhan... Dia.... Raja
Puji Tuhan... Dia.... Raja
Puji Tuhan... Dia.... Bertobatlah...

Kamis, 01 Maret 2012

Tips AMAN di Jejaring SOSIAL

ADVENTURE




5 minuman Sehat pengganti Air putih

Kelelahan terkadang membuat tubuh mengalami dehidrasi. Meneguk segelas air putih bisa menjadi cara terbaik untuk menghidrasi tubuh. Sayangnya, tidak semua orang menyukai minum air putih. Tak jarang, orang lebih memilih minuman manis atau berelektrolit yang dipercaya mampu mengembalikan ion tubuh yang hilang dan mencegah dehidrasi.

 
 

Namun, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi minuman tersebut. Seperti dilansir Boldsky, Senin (27/2), ada beberapa minuman pengganti air putih yang baik ketika dehidrasi melanda.

 
 

Air Kelapa

 
 

Air kelapa muda merupakan alternatif mengatasi dehidrasi terbaik bagi tubuh dan sangat aman untuk dikonsumsi sepanjang hari. Air kelapa juga banyak mengandung berbagai mineral baik, seperti kalium, kalsium, natrium, belerang, fosfor dan klorida.

 
 

Minuman ini juga bermanfaat sebagai diuretik, yaitu sangat efektif untuk memperlancar pengeluaran air seni, diare dan heart burn. Selain itu, air kelapa juga tidak mengandung kolesterol dan rendah lemak, sehingga lebih bernutrisi jika dibandingkan dengan susu.

 
 

Buttermilk

 
 

Buttermilk merupakan susu sisa setelah lemak diangkat dari susu kental. Susu sisa ini sangat dianjurkan bagi penderita gangguan lambung, karena susu ini bekerja untuk menetralkan asam yang dikeluarkan oleh lambung dan mendinginkan perut. Selain itu, buttermilk merupakan sumber kalsium, riboflavin, dan vitamin.

 
 

Kandungan asam dari buttermilk juga melawan bakteri dan kuman. Untuk mengontrol diare, cobalah minum buttermilk dipadukan dengan sedikit garam, tiga hingga empat kali sehari.

 
 

Jus dari Buah-buahan Citrus

 
 

Segelas jus lemon yang segar atau kemasan merupakan cara terbaik untuk mendapatkan energi secara instan. Minuman ini juga mengandung banyak vitamin dan antioksidan yang dapat menyegarkan tubuh yang lelah.

 
 

Sup

 
 

Sup hangat setiap hari menjadi cara tersehat untuk mengembalikan cairan dalam tubuh. Makanan ini juga mengandung vitamin komplit, mineral dan pembangkit energi. Sayuran rebus yang terdapat didalamnya juga memiliki nilai gizi yang tinggi dan dapat mengenyangkan perut.

 
 

Popsicles

 
 

Popsicles merupakan air jus yang dibekukan dan bisa dijadikan alternatif terbaik sebagai pengganti air. Di dalam es krim terkandung 60-65 persen air. Jadi, ketika Anda merasa kelelahan dan haus, Anda boleh memakan eskrim yang dapat meningkatkan energi dan membantu menyingkirkan rasa lapar.

 
 


 

7 Tips Mengidentifikasi Profil Facebook Palsu

Banyak profil palsu bertebaran di Facebook dan kadang Anda menerima permintaan pertemanan dari mereka atau malah sudah jadi teman. Tidak jarang profil abal-abal semacam ini membahayakan. Mungkin saja pembuatnya seorang penjahat yang sedang mencari mangsa. Atau bisa jadi ia berniat memata-matai Anda dengan motif tertentu.

Bagaimana cara untuk mengidentifikasi sebuah profil Facebook yang belum dikenal itu palsu atau tidak? Berikut tips dan triknya:

1. Foto yang terlalu sempurna biasanya mengindikasikan sebuah profil Facebook adalah palsu. Baik foto yang dipajang di profil picture atau di album, jika semuanya menampilkan sosok tanpa cela dan bahkan mungkin diberi sentuhan Photoshop, besar kemungkinan profil ini hanyalah rekaan.

2. Berhati-hatilah jika sebuah profil mendeskripsikan penggunanya sebagai orang yang memenuhi kriteria Anda sebagai teman atau pasangan yang sempurna. Mungkin ini adalah jebakan khusus bagi Anda sehingga ia dapat mengorek informasi lebih dalam melalui percakapan online.

3. Telitilah seberapa banyak teman Facebook yang dimilikinya. Rata-rata user Facebook memiliki 130 teman. Jika jumlah temannya lebih rendah dari angka itu, mungkin saja user Facebook tersebut hanyalah rekayasa.

4. Seberapa banyak mutual friends atau teman yang sama antara Anda dengan calon teman Facebook juga bisa menjadi sarana identifikasi. Semakin sedikit mutual friends, Anda agaknya harus semakin waspada.

5. Jika dirasa perlu, gunakan mesin cari untuk meneliti nama di profil Facebook tersebut dan apakah informasi yang disampaikan di data pribadinya benar. Misalnya, nama sekolahnya.

6. Periksalah foto-fotonya. Orang yang benar-benar nyata seringkali punya foto yang menampilkan diri mereka dengan teman dan keluarganya.

7. Pengguna Facebook dengan profil asli hampir selalu memiliki foto yang ditag oleh teman mereka. Sebaliknya, profil Facebook palsu sering hanya menampilkan foto diri sendiri.

semoga bermanfaat .. :)

6 Kiat Melawan Kecanduan Ponsel


London - Manusia zaman sekarang banyak yang kecanduan memakai ponsel, terutama smartphone seperti BlackBerry, Android, ataupun iPhone. Padahal penggunaan ponsel yang berlebihan bisa merugikan.

Itulah yang dikemukakan profesor Cary Cooper, pakar psikologi di Lancaster University, Inggris. Ia berharap pengguna bisa membatasi waktu memakai ponsel karena bisa berdampak negatif.

"Melihat layar secara konstan membuat Anda menjauh dari orang, Anda tidak berinteraksi dengan dunia nyata atau menghadapi masalah Anda," ucap Cooper.

Smartphone memang bisa membuat adiksi. Menurut Cooper, salah satu penyebabnya karena karena pengguna tidak pernah tahu kapan akan mendapat email, SMS atau pesan yang menyenangkan sehingga mereka terus mengecek handsetnya untuk mencari kesenangan.

"Menjadi subjek aliran data yang konstan atau overload informasi menghadirkan risiko nyata ketidakpedulian terhadap informasi yang benar-benar diperlukan dan menjadikan Anda kurang mengontrol kehidupan," ucapnya.

Berikut beberapa tips Cooper untuk melawan kecanduan ponseldan agar hidup lebih sehat, seperti saya kutip dari The Sun, Selasa (3/1/2012):

1. Kurangi pemakaian ponsel secara bertahap

Ponsel tetaplah benda yang sangat berguna sehingga tidak mungkin untuk tidak menggunakannya sama sekali. Bahkan tiba-tiba tidak memakai smartphone dari yang semula kecanduan bisa lebih merusak secara psikologis. Untuk melawan kecanduan, Cooper menyarankan untuk mematikan handset beberapa menit sehari, kemudian lebih lama pada hari-hari berikutnya.

2. Tahu tempat untuk menggunakan ponsel

Seseorang harus tahu dan menyadari kapan untuk tidak menggunakan handset. Seperti saat sedang berkendara karena bisa memecah konsentrasi dan berujung pada kecelakaan. Atau mungkin pada acara-acara sakral.

3. Banyaklah berbicara

Perbincangan di dunia nyata tak dapat digantikan dengan obrolan via ponsel atau berkirim pesan. Berbincang muka dengan muka memberi lebih banyak pemahaman apa yang dirasakan lawan bicara dan bagaimana respon yang tepat. Menurut Cooper, komunikasi banyak melibatkan bahasa tubuh dan hubungan yang nyata tak akan terjadi hanya dengan percakapan via ponsel.

4. Banyak berolahraga

Banyaklah berolahraga dan tinggalkan handset Anda. Olahraga bisa membuat perasaan senang dan bisa mengobati depresi yang mungkin terjadi akibat penggunaan smartphone yang berlebihan.

5. Ukurlah pemakaian ponsel

Seorang pengguna ponsel mungkin tidak menyadari betapa banyak waktu yang mereka pakai untuk menggunakannya dan apa saja yang telah mereka lewatkan. Padahal momen momen terbaik terjadi di dunia nyata, seperti ciuman pertama atau berbincang-bincang dengan menyenangkan bersama orang-orang terdekat.

6. Gunakan dengan bijaksana

Ponsel tidak dapat dibantah bermanfaat bagi kehidupan. Misalnya, banyak aplikasi yang berguna untuk membantu hidup menjadi lebih baik atau sebagai sarana berkomunikasi dengan rekan yang jauh. Tapi menurut Cooper, alangkah baiknya untuk menggunakan handset dengan bijaksana sampai dalam taraf tidak mengganggu kehidupan sosial pengguna.

Ciri-ciri Remaja dan Cara Menanggapinya (tugas agama part II)



Ciri-ciri fisik
Pertumbuhan badan remaja sangat cepat. Sistem koordinasi tubuh mereka menjadi kurang seimbang akibat pertumbuhan yang cepat itu. Mereka mengalami masa-masa energetik dan lelah silih berganti.
Ciri-ciri mental
Mereka menyukai petualangan dan penemuan hal-hal baru, dan mereka mempunyai imajinasi yang aktif. Mereka senang humor.
Mereka mampu berpikir serius, dan memiliki kesanggupan untuk berpikir abstrak maupun kongkret sekaligus. Tetapi pengetahuan mereka berkembang lebih cepat daripada pengalaman.
Ciri-ciri sosial
Mereka ingin menjadi dewasa dan tidak tergantung pada orang dewasa. Namun dalam banyak hal mereka masih bertindak seperti kanak-kanak.
Mereka ingin dianggap "termasuk" atau "milik" gang-nya dan punya rasa setia kawan yang besar terhadap teman-teman sebayanya.
Mereka malu-malu dan sangat peka akan keadaan dirinya.
Ciri-ciri emosional
Emosi mereka kuat sekali dan sering naik turun. Mereka sulit mengendalikan emosinya karena begitu banyak perubahan sedang terjadi di dalam tubuhnya.
Mereka merasa tak seorang pun memahami mereka.
Ciri-ciri rohani
Mereka menginginkan agama yang praktis.
Mereka punya banyak keraguan mengenai agama.
Mereka mencari keteladanan.
Cara menanggapi
Bersabarlah dengan kecanggungan mereka. Jangan membuat kegiatan- kegiatan terlalu kompetitif atau terlalu menegangkan.
Jangan Salah mengerti kelelahan mereka dan menyamakannya dengan kemalasan.
Cara menanggapi
Tanggapi ciri-ciri ini secara positif. Bantulah mereka memakai imajinasinya untuk membuat Alkitab lebih hidup. Tertawa bersama mereka. Gunakan humor.
Bimbinglah mereka agar dapat memikirkan sendiri masalah-masalahnya. Arahkan mereka kepada Alkitab untuk menemukan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan yang sulit.
Cara menanggapi
Jangan memanggil mereka "anak-anak". Beri mereka tanggung jawab, tetapi jangan kecewa kalau mereka bertindak kurang bertanggung jawab.
Hormatilah kesetiakawanan mereka. Doronglah mereka supaya memilih teman-teman yang baik. Arahkan kesetiakawanan mereka kepada Tuhan.
Jangan mengejek mereka, apalagi melontarkan sindiran tajam. Tunjukkan kepada setiap remaja bahwa Anda mengasihi dan mempedulikan mereka.
Cara menanggapi
Jangan timbulkan gangguan emosional pada mereka. Jangan membuat acara permainan yang gaduh, yang langsung diikuti oleh kebaktian serius; mereka tidak dapat menenangkan diri secepat itu.
Sediakan waktu untuk mengenal mereka satu persatu secara pribadi.
Cara menanggapi
Tunjukkan selalu bahwa kebenaran-kebenaran Alkitab itu relevan untuk situasi kehidupan mereka.
Terimalah keraguan ini sebagai bagian dari proses pertumbuhan. Sambutlah sifat itu sebagai pertanda bahwa para remaja ini sedang menjadikan imannya sebagai iman mereka sendiri, bukan iman yang diwarisi dari orang tua.
Arahkan keinginan ini kepada Kristus dan teladan yang Ia berikan kepada kita di dalam Alkitab.

Sumber Artikel: reformed.sabda.org

Ketika Sahabatku Jadi Gila…

“Sahabat untuk selamanya
Atasi semua perbedaan
Kau dan aku sahabat
Untuk selamanya
Selamanya setia
Sahabat untuk selamanya
Berbagi dan saling menjaga
Kau dan aku sahabat
Untuk selamanya
Selama-lamanya setia…”.
By : Padi

Teens, sejak kecil sampai sekitar usia 15 tahun, saya adalah seorang pemabuk. Bukan karena suka minuman keras. Tapi karena suka muntah saat naik mobil. Memang agak memalukan kalau mengingat saat-saat itu. Hampir semua teman enggan duduk di dekat saya saat bepergian jauh. Menderita rasanya. Saat semua orang bersukacita menyambut karya wisata, biasanya saya justru gelisah ketika saat itu tiba. Memang bisa dimaklumi reaksi teman-teman terhadap kelemahan saya itu. Siapa sih yang mau kecipratan atau ketumpahan isi perut orang lain? Belum lagi baunya yang menjijikkan. Walau muntahnya sudah di tas plastik, toh itu tetap menjijikkan.
Teens, tidak ada orang yang mau kena muntah atau bahkan dimuntahi teman. Tapi uniknya banyak orang yang suka memuntahi temannya saat sedang bete, saat mengalami suasana hati yang sedang buruk. Sudah bukan rahasia lagi, dalam hidup ini ada banyak hal yang membuat suasana batin kita tiba-tiba memburuk. Bisa karena habis diomeli ortu, tugas sekolah menumpuk, bermasalah dengan teman, cinta ditolak, rasa tidak aman, sampai gara-gara jerawat atau sariawan bandel yang terus nempel kayak perangko. Itu semua bisa membuat kita merasa “mual” secara emosi. Celakanya, terkadang kita seenaknya menumpahkan perasaan galau bin kacau itu dan memuntahkannya kepada orang lain yang nggak tahu apa-apa. Kalau sudah begitu bisa gawat kan? Sebab akan ada banyak orang yang akan enggan mendekat, apalagi bersahabat dengan kita.
Biasanya orang yang suka memuntahkan hal buruk pada orang lain sering dihantui perasaan tidak aman. Mereka merasa bahwa orang lain tidak suka padanya, teman-temannya berkomplot menentangnya, orang tuanya tidak mencintainya, dan seterusnya. Oleh karena itulah ketika ia merasa sedang tidak mood, ia segera memuntahkan semua reaksi negatifnya pada orang-orang yang ia curigai itu. Kita juga. Sering kali kita lupa bahwa sahabat-sahabat kita punya persoalan sendiri yang berbeda dengan kita. Bisa saja mereka menghadapi sesuatu yang lebih berat daripada yang kamu hadapi. Bayangkan bagaimana perasaannya jika di saat ditindih masalah berat, dia malah kena semprot dari sahabatnya sendiri! Dia pasti akan merasa tidak nyaman, terluka dan akhirnya menjaga jarak dengan kita.
Lalu bagaimana? Ketika kamu sedang “mual” dan “pusing” karena hidupmu yang complicated, sebaiknya jaga jaraklah dengan teman-temanmu dan berdoalah, supaya kamu tidak melukai mereka dengan bahasa tubuh atau kata-katamu! Toh suasana hati yang buruk itu tidak akan bertahan lama. Tidak mungkin selama sebulan penuh suasana hati kita buruk melulu. Jika itu sampai terjadi, mungkin sudah waktunya bagimu untuk berkonsultasi ke Pendeta atau Psikolog. Saat menghadapi suasana hati yang buruk kita bisa saja berbagi dengan teman, namun tidak dengan melampiaskannya secara kasar kepada mereka.
 
SAHABAT YANG MEMAHAMI TEMAN
Teens, kita beruntung punya Tuhan Yesus sebagai sahabat sejati kita. Tentu baik bagi kita untuk mengingat kembali tentang bagaimana Tuhan Yesus memperlakukan kita sebagai sahabat. Dalam Yohanes 15:9-17 Tuhan mengajak kita untuk saling mengasihi. Ia menggambarkan hubungan kasih itu secara bertingkat. Seperti Bapa mengasihi Yesus, demikian juga Ia mengasihi kita, maka sebagaimana Bapa dan Yesus mengasihi, demikianlah kita harus mengasihi. Yesus mengasihi kita layaknya seorang sahabat. Ia tidak seperti seorang tuan yang seenaknya menumpahkan rasa mual di jiwanya kepada para bawahannya. Ia juga tidak memaksa orang lain mengerti dan memahami betapa berat pergumulan-Nya menuju salib. Sebab Ia memperlakukan kita sebagai sahabat, bukan sebagai hamba!
Nah.. dari situ kita bisa belajar bahwa saat kita mengalami guncangan, limbung, bete, marah, dsb., tetaplah berlaku sebagai seorang sahabat yang baik. Perlakukanlah orang lain seperti Tuhan Yesus memperlakukan kamu sebagai sahabat. Datanglah kepada sahabatmu, namun jangan merepotkan mereka. Menangislah di pundaknya, tetapi jangan membuat mereka menangisi dirinya. Ceritakanlah gejolak hatimu, tetapi jangan membuat mereka turut terbakar amarah. Mengapa kita perlu berlaku begitu? Sebab kita sadar bahwa mereka mungkin juga sudah punya beban yang harus dipikul. Sebab persahabatan itu adalah hal memahami, bukan memanfaatkan!

JIKA SAHABATKU “MUAL”
Sebaliknya, bagaimana jika sahabat kita sedang jadi pesakitan yang “mual” dan ingin memuntahkan emosinya sembarangan? Yang perlu kita sadari, ketika seorang yang kamu sayang sedang bete, ia akan mengatakan hal-hal yang tak pernah terpikir olehnya ketika sedang dalam keadaan normal. Akal sehat mereka seperti tertutup awan gelap. Maka wajar jika mereka bereaksi secara berlebihan, mengucapkan hal yang menyakitkan, menyalahkan orang lain, kehilangan kendali, panik, bersikap main perintah, mengkritik secara menyakitkan, dsb. Uniknya mereka tidak sadar bahwa suasana hati merekalah yang mendikte perilaku negatif mereka. Anehnya beberapa saat kemudian -saat bete-nya reda- mereka bisa menjadi sangat lain.
Dalam keadaan demikian, sahabat kita sebenarnya sangat membutuhkan kita. Maka kita perlu tetap hadir di dekat mereka, namun jangan terlalu serius menanggapi reaksi-reaksinya yang menyebalkan. Terima saja kenyataan bahwa semua orang bisa jadi aneh ketika suasana hatinya sedang buruk.
Ingatkah kamu akan Firman Tuhan dalam Amsal 17:17 yang berbunyi, “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran”? Kekuatan persahabatan tidak hanya ditentukan oleh seberapa banyak waktu yang kita habiskan bersama untuk menikmati keindahan hidup, namun ditentukan juga oleh seberapa banyak masalah yang bisa kita pecahkan bersama. Seorang sahabat digambarkan seperti seorang ‘saudara dalam kesukaran’. Seburuk apa pun relasi kita dengan saudara kita, toh status yang melekat sebagai kakak/ adik/ sepupu, dsb. tidak akan bisa lenyap. Ikatan  persaudaraan lebih kuat dari persoalan yang muncul dalam hubungan itu. Seorang sahabat bisa menjadi lebih dekat dari saudara jika ia selalu ada ketika sahabatnya mengalami kesulitan dan butuh pertolongan.
Kalau sahabatmu sedang “mual” atau bahkan jadi gila, di situlah kesempatanmu untuk membuktikan diri bahwa kamu memang benar-benar seorang sahabat, bukan hanya sekadar teman. Dengan begitu kamu akan menjadi berkat baginya. Bahkan bisa dipakai Tuhan untuk menjadi duta besar-Nya dalam kehidupan sahabatmu.
Saya mengenal seorang remaja bernama Laras. Sahabatnya  sedang bermasalah dengan orang tuanya. Suatu saat dengan tanpa sebab, sahabat Laras membentaknya di depan banyak orang dan mengatakan sesuatu yang sangat menyakitkan. Ia memuntahkan kemarahannya kepada Laras, dan sesumbar tak mau menjadi temannya lagi. Karena sadar temannya sedang bermasalah, Laras menahan diri sedemikian rupa hingga tak terseret kemarahan serupa. Ia hanya mendengar dengan wajah yang memerah dan mata yang berkaca-kaca, sambil meyakinkan dirinya bahwa temannya sedang out of control. Ia tidak membantah, membela diri di depan orang banyak. Laras sadar bahwa temannya tidak akan bisa menerima kata-kata atau reaksi apa pun. Dalam situasi yang tidak kondusif itu ia memilih untuk diam. Keesokan harinya Laras mampir di rumah sahabatnya untuk melihat apakah masih jadi pesakitan. Begitu membuka pintu, sahabatnya langsung memeluknya dengan erat, dan mengatakan bahwa ia sangat menyayangi Laras. Sambil menangis terisak-isak, sahabatnya itu meminta maaf dan kemudian mereka berbicara dari hati ke hati. Hasilnya? Masalah mereka terpecahkan dan masalah sabahat Laras dengan orang tuanya juga bisa terselesaikan. Itulah persahabatan.
Oh ya, ada yang terlupa dari pengalaman saya sebagai ‘pemabuk perjalanan’. Saat saya sedang mabuk berat dalam perjalanan wisata sekolah, ada seorang teman datang mendekat. Kemudian ia menyodorkan minyak angin di hidung saya. Memijit pundak dan leher saya. Dan  meminta saya untuk rileks memandang ke depan-seperti seorang sopir melihat jalan yang berliku-liku di depan, bukan ke samping jendela- karena “melihat keluar jendela bikin pusing”, katanya. Tentu saja itu sungguh sangat mengejutkan, menghibur, menyenangkan, membesarkan hati, dan membuat saya mulai bisa menikmati perjalanan. Saya mulai bisa melihat di depan sana ada sungai deras yang airnya nan jernih. Tebing-tebing tinggi yang ditumbuhi pepohonan rimbun nan hijau. Kabut tebal yang menjanjikan kesejukan di tempat yang kami tuju. Dan entah kenapa, tiba-tiba perjalanan suram saya berangsur berubah jadi indah. Rasa pusing mereda, perut tak lagi mual. Dan ketika melihat saya tersenyum, semua teman dalam satu bus bersorak kegirangan, dan kami semua mengalunkan lagu sukacita dengan alat musik seadanya. Sejak saat itu hingga kini saya tak pernah lagi mabuk perjalanan. Terima kasih sahabatku, minyak angin, pijitan dan dorongan semangatmu membuat aku bisa menikmati kehidupan secara sempurna. Oh indahnya persahabatan.